ROKLive Jakarta: Persembahan Rockwell Automation dalam Rangka Mewujudkan Kesuksesan Manufaktur Bagi Industri 4.0 di Indonesia

Pameran solusi bagi keberhasilan manufaktur yang berkontribusi terhadap masa depan revolusi industri Indonesia dan senantiasa akan mengulas sejumlah tren penting dalam transformasi digital, perkembangan teknologi, dan diskusi yang berfokus pada industri.

Rockwell Automation, perusahaan terbesar di dunia yang bergerak dalam industri otomatisasi dan transformasi digital, akan mengadakan acara ROKLive Jakarta yang pertama pada 3 Agustus 2023 setelah sukses menggelar ROKLive di Ho Chi Minh City, Vietnam, pada awal tahun ini.

Acara ini akan mengulas kesuksesan manufaktur bagi sejumlah industri penting di Indonesia, seperti barang konsumen dalam kemasan (consumer packaged good/CPG), makanan dan minuman (F&B), pertambangan, minyak bumi dan gas alam, ilmu hayati (life science), air dan air limbah, otomotif, serta ban. ROKLive Jakarta akan membahas sejumlah manfaat yang diperoleh dari otomatisasi dan transformasi digital sebagai motor penggerak efisiensi, keberlanjutan, dan pertumbuhan di industri manufaktur.

Acara ini juga akan mengadakan pameran interaktif yang memperlihatkan solusi terbaru Rockwell Automation dan anggota program PartnerNetwork™. Rangkaian forum industri di acara ini turut menghadirkan dialog terbuka antara pembicara dan panelis sekaligus memfasilitasi diskusi kolaboratif tentang cara mengatasi tantangan industri di Indonesia.

Adi Darmadi, Country Manager, Rockwell Automation Indonesia, menyampaikan bahwa: "Melalui paparan dan informasi teknologi terbaru di ROKLive Jakarta, pakar industri akan membagikan perspektif dan panduan penting yang seraya memudahkan peserta acara untuk dapat menentukan pendekatan terbaik untuk merealisasikan target transformasi yang diinginkan. Acara ini membekali kalangan perusahaan dengan wawasan dan sarana yang memenuhi kebutuhan sektor manufaktur hari ini, besok, dan masa yang akan datang, serta menjawab tantangan industri secara efektif."

Menurut studi Journal of Science and Technology Policy Management, implementasi Industri 4.0 akan memperkuat sektor manufaktur Indonesia. Laporan ini juga mengungkap beberapa kendala seperti kebijakan industri 4.0 yang saat ini masih bersifat ambigu, investasi dengan risiko yang lebih tinggi, kerja sama data (data sharing) yang tidak aman, serta kurangnya keahlian dan insentif sehingga menghambat implementasi Industri 4.0 skala besar.

Indonesia telah berkembang secara signifikan melalui transisi dari ekonomi berbasiskan komoditas ke ekonomi berbasiskan manufaktur. Industri manufaktur kini menjadi unsur penting dalam perekonomian Indonesia yang telah berkontribusi sebesar 16,1% terhadap PDB 2022. Tahun lalu, investasi di sektor manufaktur juga meningkat 52% dari tahun sebelumnya, yakni mencapai Rp 500 triliun (US$ 33,2 miliar), menurut laporan Business Indonesia.

"8th Annual State of Smart Manufacturing Report" yang dirilis Rockwell Automation mengungkap, pelaku sektor manufaktur global menghadapi banyak kendala ketika berupaya menjadi perusahaan yang lebih tangguh, berkelanjutan, dan efisien.

Laporan ini menunjukkan 65% kenaikan jumlah responden dibanding tahun sebelumnya yang menilai perusahaannya memiliki teknologi yang kurang memadai untuk mengantisipasi perubahan tren industri 12 bulan ke depan. Bahkan, kenaikan fenomena "kelumpuhan teknologi" meningkat dari yang sebelumnya dilaporkan 24% pelaku sektor manufaktur pada 2022, kini meningkat menjadi 30% pada 2023. Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku sektor manufaktur kesulitan memilih solusi teknologi yang paling tepat untuk menjalankan kegiatannya.

Demi mengatasi rangkaian tantangan tersebut, pelaku sektor manufaktur dapat mengadopsi solusi smart manufacturing dan berkolaborasi dengan para pakar di bidangnya. Solusi smart manufacturing dapat mengoptimalkan proses produksi, memberdayakan tenaga kerja, mengelola risiko, meningkatkan keberlanjutan, serta mempercepat transformasi.

www.rockwellautomation.com

  Ask For More Information…