Nestlé Perkuat Pangan Berkelanjutan di Indonesia
Fokus pada inovasi, gizi, dan kepemimpinan inklusif untuk masa depan yang sehat dan tangguh.
www.nestle.com

Nestlé Indonesia mengadakan Media Luncheon bersama Cristina Macina, Director of Communications, Nestlé Zone Asia, Oceania, and Africa (AOA), dan Sufintri Rahayu, Director of Corporate Affairs & Sustainability, Nestlé Indonesia, di Wisma Habibie & Ainun. Sebagai perusahaan global terdepan di bidang gizi, kesehatan, dan keafiatan, Nestlé beroperasi di 185 negara, termasuk Indonesia. Sejak memulai perjalanannya di Indonesia pada 1971, Nestlé secara konsisten memperkuat komitmennya untuk mendorong masa depan pangan berkelanjutan dengan menciptakan kehidupan yang lebih sehat bagi masyarakat dan planet melalui inovasi pada berbagai produk seperti DANCOW, MILO, BEAR BRAND, dan NESCAFÉ. Melalui penerapan praktik berkelanjutan dan kepemimpinan yang inklusif, Nestlé Indonesia kini memainkan peran penting dalam kawasan Asia, Oceania, dan Afrika (AOA) dalam berkontribusi untuk masa depan pangan yang berkelanjutan.
Melalui misi “Good food, Good life”, Nestlé berpegang pada dua pilar utama, yaitu ‘Good for You’ dan ‘Good for the Planet’. Melalui pilar pertama, Nestlé berkomitmen untuk menyediakan makanan dan minuman yang lezat, bergizi, dan terjangkau, sekaligus memberdayakan masyarakat dengan informasi yang transparan agar dapat membuat keputusan dan pilihan gizi yang tepat. Sementara itu, pilar kedua menegaskan komitmen holistik Nestlé terhadap aksi lingkungan, dengan berkontribusi pada sistem pangan regeneratif yang dapat memenuhi kebutuhan generasi mendatang tanpa menguras sumber daya alam.
Melihat sejarah operasi global yang dimulai sejak 1866, Nestlé dibangun di atas nilai-nilai yang diwariskan oleh pendirinya, Henri Nestlé. “Tujuan kami untuk meningkatkan kualitas hidup dan mendukung pola makan seimbang terus menjadi pendorong utama hingga saat ini, dengan kehadiran di 185 negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia,” ujar Cristina Macina, Director of Communications, Nestlé Zone AOA dalam kunjungannya ke Indonesia.
Menurut Cristina, Indonesia berperan penting dalam perjalanan global Nestlé. “Indonesia berperan sangat strategis dalam mewujudkan komitmen kami terhadap keberlanjutan dan inovasi. Melalui kolaborasi dengan peternak sapi perah rakyat dan petani kopi rakyat serta berbagai inisiatif dan program Creating Shared Value, Nestlé Indonesia menunjukkan bagaimana nilai-nilai global dapat diwujudkan secara lokal,” tambah Cristina.
Sebagai bagian dari komitmennya untuk mencapai Net Zero Emissions pada 2050, Nestlé telah menetapkan target global untuk mengurangi emisi absolut sebesar 20% pada 2025 dan 50% pada 2030 . Di Indonesia, langkah konkret meliputi pembangunan lebih dari 8.700 digester biogas bagi peternak sapi perah rakyat, serta dukungan terhadap pengembangan 15 TPS3R di Karawang yang melayani lebih dari 6.900 rumah tangga dan menciptakan lapangan kerja baru. Nestlé juga membangun boiler biomassa berbahan bakar sekam padi untuk menghasilkan energi terbarukan, serta menerapkan sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle) guna memperkuat ketahanan sumber daya alam dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
Nestlé Indonesia juga berfokus pada pengembangan peternakan sapi perah rakyat berkelanjutan di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Hingga kini, Nestlé Indonesia telah bermitra dengan lebih dari 14.000 peternak sapi perah rakyat di Jawa Timur. Melalui program pendampingan berkelanjutan, perusahaan menyediakan akses terhadap informasi, pembiayaan, dan teknologi modern untuk meningkatkan produktivitas serta kualitas susu. Inisiatif ini membantu meningkatkan kesejahteraan peternak sekaligus memperkuat rantai pasok susu nasional yang kompetitif dan berkelanjutan.
Komitmen Nestlé untuk meningkatkan gizi dan kesehatan masyarakat Indonesia juga tercermin melalui berbagai inisiatif, termasuk Program Bantuan Gizi yang dilaksanakan di wilayah seperti Pasuruan, Batang, dan Karawang. Program ini mendukung upaya nasional dalam pencegahan stunting melalui edukasi keluarga dan praktik gizi seimbang. Sejalan dengan hal tersebut, Nestlé menghadirkan produk bergizi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi di setiap tahap kehidupan. Secara global, pada 2024, Nestlé telah menyediakan lebih dari 198 miliar sajian makanan dan minuman yang diperkaya mikronutrien, membantu memenuhi kebutuhan zat gizi penting seperti zat besi, zinc, dan yodium, didukung oleh penelitian ilmiah dan observasi konsumen.
Director of Corporate Affairs & Sustainability, PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu, menegaskan, “Sebagai bagian dari Nestlé Group, Nestlé Indonesia telah beroperasi selama lebih dari 50 tahun di Tanah Air dengan empat pabrik dan lebih dari 150 SKU. Selain berfokus pada produksi dan pemasaran produk, Nestlé Indonesia juga berkontribusi terhadap perekonomian nasional melalui inisiatif Creating Shared Value. Seperti halnya di negara lain, berbagai inisiatif utama seperti keberlanjutan, pemberdayaan perempuan, serta keragaman dan inklusi juga diterapkan di Indonesia,” jelas Sufintri.
Ke depan, Nestlé Indonesia akan terus berkolaborasi dengan pemerintah, mitra bisnis, dan masyarakat untuk bersama-sama membangun sistem pangan yang lebih tangguh dan berkelanjutan. “Kami percaya bahwa perubahan besar berawal dari langkah-langkah kecil yang konsisten. Melalui berbagai inisiatif seperti pertanian regeneratif, penggunaan energi terbarukan, serta pemberdayaan perempuan baik di kantor maupun di komunitas petani dan produsen, kami ingin memastikan kontribusi nyata dari Indonesia untuk dunia,” tambah Sufintri.
Pertemuan dengan media ini diselenggarakan di Wisma Habibie & Ainun, tempat yang sarat makna dan inspirasi. Pemilihan lokasi ini mencerminkan semangat kemanusiaan dan dedikasi yang diwujudkan oleh Presiden ke-3 Republik Indonesia, B.J. Habibie, dan Hasri Ainun Habibie, simbol empati, integritas, dan pemberdayaan perempuan. “Kami percaya bahwa kepemimpinan yang inklusif merupakan kunci inovasi jangka panjang. Dengan menciptakan ruang bagi perempuan untuk tumbuh dan memimpin, kami memperkuat keragaman yang menjadi sumber kekuatan Nestlé,” ujar Cristina.
Peran perempuan memang menjadi fondasi penting dalam inovasi dan keberlanjutan jangka panjang Nestlé. Berdasarkan Nestlé Global CSV & Sustainability Report 2024, perempuan menduduki 38,5% posisi Dewan Eksekutif dan 47,4% posisi manajerial secara global, sementara di Indonesia, 40% posisi manajerial dipegang oleh perempuan, sebuah bukti nyata komitmen Nestlé terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan di semua tingkatan organisasi.
www.nestle.com

